PAI-UMY

Program Studi Pendidikan Agama Islam FAI UMY - mulai didirikan pada tahun akademik 1987/1988. Jurusan ini berorientasi ke masa depan dengan bertumpu pada upaya penguatan iman dan takwa kepada Allah SWT, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah Islamiyah), dalam membentuk Guru Agama Islam yang profesional, bermoral, inovatif, dan mandiri.

Dalam perkembangannya selama 5 tahun terakhir ini, Jurusan PAI kini telah mendapatkan akreditasi A yang ditetapkan pada tanggal 27 Mei 2010 berdasarkan SK BAN PT Kemendiknas RI Nomor 004/BAN-PT/Ak-XIII/S1/V/2010. Hasil yang dicapai dari akreditasi ini menunjukkan bahwa secara organisasi, kondisi internal sudah baik.

Kinerja seluruh staf dosen dan karyawan memiliki rasa tanggungjawab dan komitmen yang cukup besar. Sedangkan kinerja mahasiswa yang diperoleh selama ini menunjukkan sebagai berikut:

(1) adanya penurunan rata-rata lama studi dari 5,1 tahun menjadi 4,10 tahun; 
(2) IPK rata-rata lulusan semakin meningkat dari 3,29 menjadi 3,35; 
(3) masa tunggu lulusan yang semakin cepat dari 10 bulan menjadi 9 bulan.

Lulusan program studi (prodi) PAI Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan diorientasikan menjadi pendidik, trainer di bidang pendidikan, dan peneliti pendidikan yang memiliki kompetensi tinggi. Dalam rangka penjaminan kualitas alumni, prodi ini telah menerapkan kurikulum baru tahun 2008/2009.

Lulusan Tarbiyah diharapkan siap mengajar di lembaga pendidikan bertaraf internasional. Saat ini masih jarang lembaga pendidikan yang menyiapkan pengajar bertaraf internasional dan saat ini banyak bermunculan sekolah-sekolah, mulai SD hingga SMA yang bertaraf internasional. Di antaranya, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Untuk itu lulusan Prodi PAI dipersiapkan untuk mengajar di kelas-kelas tersebut.

Untuk dapat menciptakan tenaga pendidik agama yang berkualitas, Prodi PAI telah melengkapi kurikulum yang sesuai dengan tuntutan jaman. Termasuk di dalamnya mata pelajaran bahasa asing. Bahkan bahasa asing sangat intensif dilatihkan bagi mahasiswa Tarbiyah. Pelatihan tidak hanya dilakukan di kampus, tetapi juga di asrama mahasiswa.
Ketika berada di asrama, mahasiswa PAI dituntut untuk menggunakan bahasa Inggris dan Arab sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Sehingga kemampuan berbahasa asing mahasiswa PAI tidak diragukan lagi.
Bukan hanya itu, Prodi Tarbiyah juga mempunyai mahasiswa asing yang berasal dari Thailand dan Mesir. Mahasiswa asing dari dua negara ini bisa menjadi teman berlatih untuk memperlancar mahasiswa berbahasa asing. Sehingga Prodi PAI dapat dikatakan sudah menginternasional.
Kemampuan berbahasa asing bagi mahasiswa Tarbiyah sudah tampak ketika ada kegiatan di kampus. Hal ini terlihat ketika mereka menyelenggarakan seminar atau forum mahasiswa, pembawa acara sudah menggunakan dua bahasa yaitu Inggris dan Arab.