Contoh Khutbah Idul Fitri Terbaru 1436 H / 2016

Khutbah Idul Fitri 1436 H

Bersihkan Hati Menuju Fitrah Insani

Oleh : Ust. Muhsin Hariyanto

 

السلام عليكم و رحمةالله و بركاته
الْحَمْدُِللهِ الْمُتُوُحِّدِ فِى الْجَلَالِ بِكَمَالِ الْجَمَالِ تَعْظِيْمًا وَ تَكْبِيْرًا. الْْمُتَفَرِّدِ بِتَصْرِيْفِ اْلأَحْوَاْلِ عَلَى التَّفْصِيْلِ والِاجْمَالِ تَقْدِيْرًا وَ تَدْبِيْرًا. الْمَتَعَاِلى بِعَظَمَتِهِ وَ مَجْدِهِ الَّذِىْ نَزّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُوْنَ لِلْعَاْلََمِيْنَ نَذِيْرًا .أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ.وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ, لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَمَّا بَعْدُ. يَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَ إِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَ طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Segala puji bagi Allah yang Esa lagi Mulia, Allah yang diagungkan dan dibesarkan  dalam kesempurnaan dan keindahan-Nya. Dia mengatur segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, dengan takdir dan aturan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Maha Tinggi keagungan-Nya, dan yang menurunkan Al-Quran sebagai peringatan bagi seluruh umat manusia. 

Shalawat dan salam, semoga senantiasa dicurahkan bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, juga bagi segenap keluarga serta para sahabat yang setia dan kita semua sebagai umatnya, amiin  

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Selaku khatib, kami mewasiatkan kepada diri kami pribadi dan hadirin sekalian mengenai takwa. Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk selalu melakukan ketaatan dan menghindari segala larangan Allah.  Lebih dari 50 kali di dalam Al-Quran Allah berfirman “ittaqullâh”, bertakwalah kamu kepada Allah, bertakwalah kamu kepada Allah. Pengulangan hingga 50 kali ini, tentu saja menunjukkan sangat pentingnya masalah takwa tersebut. Dan memang hanya dengan takwa kepada Allah-lah kita akan hidup bahagia di dunia ini, di alam barzakh dan di alam akhirat kelak.

Janji-janji Allah kepada mereka yang bertakwa cukup banyak, dan janji tersebut juga tentang kehidupan dunia hingga akhirat. Di dunia, bagi mereka yang bertakwa Allah berjanji akan memudahkan urusannya, memudahkan rizqinya, menghapus kesalahannya dan lain-lain. Sedang di akhirat, bagi mereka yang bertakwa, Allah berjanji akan menyelamatkannya dari siksa neraka dan memasukkannya ke surga. 

Demikianlah sebagian janji-janji Allah kepada mereka yang bertakwa, dan  Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. Untuk itu marilah kita selalu bertakwa dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita kepada Allah.
Karena sangat pentingnya masalah ini, sampai-sampaiwasiat takwa dijadikan salah satu syarat sahnya sebuah khutbah. Dan bila kitarenungkan, seluruh isi khutbah yang disampaikan oleh para khatib, apapun juga materi yang disampaikan, kesemuanya kembali hanya kepada ajakan untuk meningkatkan iman dan takwa.

Sebagai manusia biasa yang tak mungkin lepas dari lupa,salah dan dosa, kita perlu terus-menerus saling mengingatkan, karena bila sewaktu-waktu utusan Allah berupa maut datang, hanya iman dan takwa itulah yang akan menjadi bekal kita untuk menghadap Allah SWT.  Seseorang yang bertakwa kepada Allah, akan memunyai hati yang bersih dari berbagai penyakit hati. Dan kebersihan hati inilah yang akan bermanfaat saat kita menghadap Allah kelak. Sesuai dengan Firman Allah yang menceritakan doa Nabi Ibrahim a.s., di antaranya beliau berdoa, "Jangan Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan kelak". Kapan hari kebangkitan tersebut  dan bagaimana nasib seseorang saat itu?

يَوْمَ لا يَنفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ (٨٨) إِلاَّ مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (٨٩) وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ
(Hari kebangkitan tersebut) adalah hari saat harta dan anak tidak berguna lagi, kecuali mereka  yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Dan pada hari itu didekatkan surga bagi mereka, orang-orang yang bertakwa. (QS asy-Syu'arâ', 26: 88-90) 

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Bila kita mengetahui, bahwa bekal yang dapat menyelamatkan kita di akhirat kelak hanya amal yang dilandasi oleh hati yang bersih, sudah sewajarnya bagi kita semua untuk lebih memerhatikan mengenai kesucian hati. Karena sebanyak dan sebesar apa pun amal yang kita lakukan, bila tidak didasari dengan hati yang bersih akan bernilai kecil di sisi Allah SWT.  Yang lebih berbahaya lagi, bila hati yang kotor atau memiliki penyakit tidak segera dibersihkan, maka lama kelamaan hati tersebut akan termasuk hati yang lalai dari Allah dan akhirnya menjadi keras. 

Bila hati telah menjadi keras,  maka nasihat seperti apa pun akan sulit untuk menembus ke hati dan menyadarkan mereka. Janji-janji balasan dari Allah tak mampu membuat orang tersebut tertarik untuk berlomba-lomba mengamalkan, dan berbagai ancaman serta kematian yang setiap saat menanti tak mampu menggetarkan hatinya.
Menurut para ulama, seseorang dikelompokkan sebagai pemilik hat iyang lalai, bila dalam membaca al-Quran tidak merenungkan makna kandungannya, tidak mengamalkan berbagai perintah yang ada serta tidak menjauhi berbagai larangannya. Termasuk juga dengan berbagai hadits atau sunnah-sunnah Rasulullah SAW.

Seseorang yang memiliki hati yang lalai, tidak pernah memikirkan mengenai kematian serta kehidupan di alam barzakh dan negeri akhirat. Mereka menjauh dari para alim-ulama yang akan menasihati serta menyadarkan mengenai berbagai ketaatan. Hari-hari berlalu tanpa peningkatan amal, namun justeru bertumpuknya dosa dan kemaksiatan. Apa yang mereka lakukan ini, sama saja dengan mengotori dan menutupi hati mereka sendiri. 

Rasulullah SAW pernahbersabda:
"Seoranghamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka di titikkan dalam hatinya sebuahtitik hitam, dan apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat,hatinya dibersihkan, dan apabila ia kembali (melakukannya) maka (akan) ditambahkantitik hitam tersebut hingga menutup hatinya, dan itulah yang diistilahkan dengansebutan "ar-Rân" yang Allah sebutkan: kallâ bal râna 'alâ qulûbihim mâkânû yaksibûn [sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu merekausahakan itu menutupi hati mereka].(QS al-Muthaffifîn/83: 14).". (Hadits Riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunanat-Tirmidzi, XII/194, hadits no. 3654)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Bila kita telah mengetahui mengenai artipentingnya menjaga hati agar tidak lalai dan membeku atau kasar, kita juga perlu mengetahi mengenai sebab yang dapat membekukan hati tersebut. Karena selain dosa dan kemaksiatan seperti yang telah disinggung di atas, terdapat beberapa hal yang dapat melalaikan dan akhirnya membekukan atau mengeraskan, bahkan mungkin mematikan hati kita.
Seorang ulama yang bernama Ibrahim bin Adham pernah ditanya oleh penduduk Baghdad, bahwa mereka telah sering berdoa, tetapi seolah-olah doa mereka tidak dikabulkan oleh Allah. Mendengar pertanyaan ini, Ibrahim bin Adham menjawab, bahwa penyebab tidak terkabulnya doa mereka adalah karena matinya hati mereka. Dan penyebab kematian hati tersebut adalah karena 10 (sepuluh) hal:
  1. Kamu mengaku mengetahui adanya Allah, tetapi tidak mau tunduk dan patuh kepada-Nya.
  2. Kamu membaca Al-Quran, tetapi kamu tidak mengamalkan isinya.
  3. Kamu mengetahui bahwa setan adalah musuh, tetapi justeru kamu ikuti jalannya.
  4. Kamu mengatakan mencintai Rasulullah s.a.w., tetapi kamu meninggalkan akhlak dan sunnah-sunnah beliau.
  5. Kamu mengatakan memohon surga, tetapi tidak beramal untuk meraihnya.
  6. Kamu mengatakan takut neraka, tetapi tidak pernah berhenti melakukan dosa.
  7. Kamu mengatakan mati pasti akan datang, tetapi kamu tidak memersiapkan diri untuk menghadapinya.
  8. Kamu sibuk membicarakan kekurangan orang lain, tetapi tidak memikirkan mengenai kekurangan dirimu sendiri.
  9. Kamu makan rezeki dari Allah, tetapi tidak mau bersyukur kepada-Nya.
  10. Kamu menguburkan mayat saudaramu, tetapi tidak menjadikannya sebagai pelajaran.
Kesepuluh macam penyakit inilah yang menurut Ibrahim bin Adham telah mematikan hati penduduk Baghdad saat itu, hingga mereka merasa doa-doa mereka tak dikabulkan oleh Allah.
Marilah kesepuluh penyebab kematian hati di atas kita jadikan bahan renungan  bagi diri kita masing-masing. Sudah bersihkan hati kita? Bila telah bersih, maka masih ada kewajiban yang harus terus menerus dilakukan, yaitu menjaganya. 

Sedang bagi kita yang memunyai hati kotor, tercampur dengan berbagai penyakit hati, atau banyak melakukan dosa dan maksiat, Allah tidak pernah menutup pintu taubatnya. Dan bagaimanapun keadaan hati kita, kita wajib untuk terus-menerus memohon kepada Allah, semoga dikaruniai hati yang bersih, sebagai bekal untuk menghadapnya. Amien.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

 Di mana pun kita berada, jagalah ketakwaan kita kepada Allah. Ingatlah bahwa kecintaan terhadap dunia secara berlebihan dapat menguasai hati. 

Dosa dan kemaksiatan juga telahmenghitam kelamkan hati kita. Bergegaslah untuk menghapusnya dengan bertaubat. Mohonlah dibukakan pintu rahmat dengan istighfar, karena hanya Allahlah yang berkuasa untuk membukanya. Perbaikilah amal-amal yang rusak, maka Allah akan memerbaiki keadaan kita.  Sayangilah orang-orang yang lemah, maka Allah akan mengangkat derajat kita.  Tolonglah para fakir-miskin, maka Allah akan memberkati rizki kita.  Barangsiapa yang hatinya penuh kasih sayang, maka Allah akan sayang kepadanya, dan barangsiapa yang berlaku dhalim, maka akan dihancurkan. Bersihkanlah hati dari berbagai rasa sombong, iri dan dengki, karena kesemuanya akan membawa kesusahan dan kesengsaraan bagi pelakunya. Bertakwalah kepada Allah, dengan itu kita akan selamat dunia hingga akhirat.

إِنَ اللهَ وَمَلَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّعَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبِرْاَهِيْمَ وَعَلَى آلِ إَبْرَاِهْيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ،  كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَارْضِ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ وَ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدَِيْنِ، وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاِحِمْيَن. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمِاْتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاْتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَ إِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَ تَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. للَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاْقِ وَ اَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَاْبَ النَّاِر. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ,  وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْ اعَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْأَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرَ. وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Contoh Teks Khutbah Idul Adha Terbaru - Mengenang Kembali Wasiat Nabi Ibrahim AS

Mengenang Kembali Wasiat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm dan Mengharapkan Perubahan Yang Terbaik
Oleh : Ust. Muhsin Hariyanto

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الحمد لله له الملك وله الحمد وهو عل كل شيء قدير. الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم ايكم احسن عملا وهو العزيز الغفور. اشهد ان لااله الا الله وحده لا شريك له الذى هدانا وانعمنا بالاسلام وامرنا بالجهاد ونور قلوبنا بالكتاب المنير. واشهد ان محمدا عبده ورسوله الذى بلغ الرسالة وادى الامانة ونصح الامة برسالته الخالدة رحمة للعالمين فى ايامنا هذا وفى يومئذ يوم عسير على الكافرين غير يسير. اللهم صل وسلم على هذا النبى الكريم محمد بن عبدالله وعلى اله واصحابه اجمعين. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَءَامِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh…
Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd
Berabad-abad  telah berlalu, di tanah kering dan tandus, di tengah kegersangan kawasan yang meranggas, di atas bukit-bukit bebatuan yang ganas, sebuah cita-cita universal umat manusia dipancangkan. Nabi Ibrahim ‘Alaihis salâm, Abu al-Millah, telah memancangkan sebuah cita-cita besar,yang kelak terbukti melahirkan sebuah peradaban besar. Cita-cita kesejahteraan lahir dan batin. Sebuah kehidupan yang secara psikologis mengisyaratkan kenyamanan, ketenteraman, kesentosaan dan secara materi menciptakan kesuburan dan kemakmuran. 

Mari kita baca kembali -- dengan cermat -- ayat al-Quran di bawah ini,

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖقَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِۖ  وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Dan(ingatlah), ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman:"Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS al-Baqarah/2: 126)

Pada hari ini jutaan manusia, dengan kesadaran keagamaan yang tulus, kembali mengenang peristiwa keagamaan yang sangat bernilai itu. Mereka coba merefleksikan maknanya pada berbagai bentuk ritual yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. 

Maka jutaan manusia, dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia, mengumandangkan takbîr, tahmîd, dan tahlîl, sebagai refleksi dari rasa syukur dan sikap kehambaan mereka kepada Allah SWT. Sementara jutaan yang lain sedang membentuk lautan manusia di tanah suci Makkah, menjadi sebuah panorama menakjubkan yang menggambarkan eksistensi manusia di hadapan kebesaran Rabb, Allah Yang Maha Agung. Mereka serempak menyatakan kesediaannya untuk memenuhi panggilan-Nya,“Labbaika Allâhumma labbaîk, labbaika lâ syarika laka labbaîk, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, lâ syarîka lak.”
 
Sesungguhnya apa yang dipancangkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm itu adalah sebuah momentum sejarah yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai sekarang ini. Ia menghendaki sebuah masyarakat ideal yang bersih, yang merupakan refleksi otentik interaksinya dengan sistem kepercayaan, nilai-nilai luhur, dan tata aturan (syarî’ah) yang telah menjadi dasar kehidupan bersama. Sebab idealitas dan kebersihan sebuah masyarakat hanya mungkin terjadi jika terdapat kesesuaian antara realitas aktual dengan keyakinan (‘aqîdah) ,nilai-nilai luhur (akhlâq), dan tata aturan (syarî’ah) yang diyakini, yang refleksinya adalah: “terbangunnya kehidupan yang seimbang dan tenteram; strukturnya yang stabil dan kokoh; dan produktivitasnya laksana kebun yang pohon-pohonnya rindang yang akar-akarnya kokoh menghunjam ke bumi,tertata dan terawat, enak dipandang, dan buah (kemanfaatan)-nya tidak mengenal musim, serta sekaligus menjadi tempat persemaian generasi mendatang .Sebagaimana firman Allah,

أَلَمْ تَرَ كَيْفَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ﴿٢٤﴾ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ﴿٢٥﴾
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS Ibrâhîm/14: 24-25)

Sistem kepercayaan, nilai-nilai, dan tata kehidupan yang telah dipancangkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihis salâm itulah yang terbukti melahirkan cita-cita ketenteraman dan kemakmuran hidup manusia. Itulah agama Nabi Ibrahim ‘Alaihis salâm, agama Islam yang tulus dan jelas. Tidak ada yang membencinya kecuali orang yang mezalimi, memerbodoh, dan merendahkan dirisendiri.

Ibrahim ‘Alaihis salâm adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan tata aturan ilahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. “Ketika Allah berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah (berislamlah),” maka ia tidak pernah menunda-nundanya walau hanya sesaat, tidakpernah terbetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi melakukan penyimpangan. Ia menerima perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan. Sebagaimanya firmanNya,

إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْۖ  قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim pun menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.”  (QS al-Baqarah/2: 131)

Ternyata keislaman Ibrahim ‘Alaihis salâm tidak hanya untuk dirinya sendiri, ketundukannya kepadaajaran-ajaran dan syari’at Allah bukan hanya untuk dirinya sendiri, bahkan tidakhanya untuk generasi sezamannya, melainkan untuk seluruh generasi umat manusia.Atas dasar itulah beliau wariskan Islam dan sikap ketundukan kepadanya untukanak cucu sepeninggalnya, untuk generasi berikutnya sampai akhir masa.   
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkanucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ia berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".Wahai anak-anakku! Sesungguhnyaa Allah telah memilih agama ini bagimu!”  (QS al-Baqarah/2: 132)

Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh …
Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd

Apa yang diwasiatkan oleh NabiIbrahim ‘Alaihis salâm dan Nabi Ya’qub ‘Alaihissalâm tersebut jelas mengisyaratkan agar anak cucu mereka, agar generasi sesudahnya menerima dan menegakkan Islam secara utuh serta konsisten dalam merealisasikan cita-cita kesejahteraan. Ketulusan dalam menerima dan menegakkan Islam serta memiliki konsistensi pada cita-cita luhur adalah jaminan untuk memeroleh kesejahteran hidup. Sebaliknya, ketidakpatuhan dan inkonsistensi kepada Islam dapat menjermuskan kehidupan kaum muslimin ke dalam lembah yang penuh nestapa dan akan menjerembabkan manusia ke dalam krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Mereka akan menjadi generasi yang rapuh, bertolak belakang dengan harapan Nabi Ibrahim ‘Alaihis salâm

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, empat belas abad lebih yang lalu telah memberikan isyarat tentang situasi yang akan menimpa sebuah bangsa yang tidak memiliki konsistensi dalam menjalankan tata aturan agama. Mereka akan dilanda berbagai krisis multi-dimensional yang berkepanjangan.

Beliau s.a.w. bersabda,

إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَانُ كَثُرَ لُبْسُ الطَّيَالِسَةِ ، وَكَثُرَتِ التِّجَارَةُ ، وَكَثُرَ الْمَالُ ، وَعَظُمَ رَبُّ الْمَالِ بِمَالِهِ ،وَكَثُرَتِ الْفَاحِشَةُ ، وَكَانَتْ إِمَارَةُ الصِّبْيَانِ ، وَكَثُرَالنِّسَاءُ ، وَجَارَ السُّلْطَانُ ، وَطُفِّفَ فِي الْمِكْيَالِ وَالْمِيزَانِ ،وَيُرَبِّي الرَّجُلُ جِرْوَ كَلْبٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يُرَبِّيَ وَلَدًا لَهُ، وَلاَ يُوَقَّرُ كَبِيرٌ ، وَلاَ يُرْحَمُ صَغِيرٌ ، وَيَكْثُرُ أَوْلاَدُ الزِّنَا ، حَتَّى أَنَّ الرَّجُلَ لَيَغْشَى الْمَرْأَةَ عَلَى قَارِعَةِ الطَّرِيقِ ، فَيَقُولُ أَمْثَلُهُمْ فِي ذَلِكَ الزَّمَانِ : لَوِ اعْتَزَلْتُمَاعَنِ الطَّرِيقِ ، وَيَلْبَسُونَ جُلُودَ الضَّأْنِ عَلَى قُلُوبِ الذِّئَابِ ،أَمْثَلُهُمْ فِي ذَلِكَ الزَّمَانِ الْمَدَاهِنُ.
Apabila akhir zaman semakin dekat maka banyak orang yang berpakaian jubah, dominasi perdagangan, harta kekayaan melimpah, para pemilik modal diagungkan, kemesuman merajalela, kanak-kanak dijadikan pemimpin, dominasi perempuan, kelaliman penguasa, manipulasi takaran dan timbangan, orang lebih suka memelihara anjing piaraannya daripada anaknya sendiri, tidak menghormati orang yang lebih tua, tidak menyayangi yang kecil, membiaknya anak-anak zina, sampai-sampai orang bisa menyetubuhi perempuan di tengah jalan, maka orang yang paling baik di zaman itu hanya bisa mengatakan: tolonglah kalian menyingkiri dari jalan, mereka berpakaian kulit domba tetapi berhati serigala,orang paling ideal di zaman itu adalah para penjilat.”  (Hadits Riwayat ath-Thabrani dari Abu Dzar al-Ghiffari, dalam kitab al-Mu’jam al-Ausath, Juz V, halaman 126, hadits nomor 4860; dan diriwayatkan juga oleh Al-Hakim dari Abu Dzar al-Ghiffari, dalam kitab Al-Mustadrak, Juz III, halaman 386, hadits nomor 5465)

Fenomena sosial yang dikhawatirkan Rasulullah s.a.w. tersebut pada kenyataannya telah bermunculan di tengah-tengah bangsa yang sedang dirundung krisis multi dimensi ini. Kita dapat menyaksikan lahirnya manusia-manusia yang secara zahir berpenampilan rapi, bersih,menarik, perlente, dengan gaya dan isi pembicaraan yang memukau seolah ingin menggambarkan tingginya kemampuan intelektual mereka dan keberpihakan kepada kebenaran dan keadilan. Padahal, kondisi sebenarnya adalah mereka membenci dan memusuhi tegaknya kebenaran dan keadilan dalam kehidupan bahkan sekadar untuk dirinya sendiri. Orang-orang seperti itulah yang kemudian populer disebut politisi ‘kotor’ dan birokrat ‘culas’.

Celakanya, tampilan diri yang dapat menutupi dan mengelabui pandangan orang tentang kondisi batin yang sesungguhnya sehingga menjalani hidup penuh dengan kepura-puraan telah menjadi realitas sosial yang membudaya. Akibatnya, terjadi pergeseran norma-norma sosial dan budaya yang pada akhirnya membiakkan berbagai perilaku menyimpang yang berpengaruh besar terhadap keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat.

Tentu saja gaya hidup seperti itulahyang mengobarkan kemunafikan dan kepura-puraan di semua sektor kehidupan. Di sana ada politisi ‘kotor’, birokrat ‘culas’, pemimpin yang tidak berkualitas yang kerjanya hanya mengeruk kekayaan untuk dirinya sendiri, pedagang culas yang tidak mengindahkan norma-norma, para suami-isteri dan orang tua yang tidak berdaya, dan merebaknya dekadensi moral yang dilakukan masyarakat, bukan saja oleh anak-anak muda, tetapi juga orang tua yang seharusnya menjadi teladan bagi yang muda secara terang-terangan. 

Dalam waktu yang sama ketidakberdayaan untuk memberantas berbagai jenis perilaku menyimpang itu telah menyerang semua lapisan masyarakat. Akibatnya persepsi dan pandangan orang menjadi berubah. Perilakunya telah melenceng jauh dari nilai-nilai dan aturan agama. Salah satunya adalah pandangan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesuciandiri dari segala perbuatan nista dan dari bahaya hubungan seksual di luar nikah (zina). 

Beberapa tahun belakangan kita merasakan adanya suatu pandangan yang sama di tengah masyarakat bahwa berhubungan seksual di luar nikah adalah sesuatu yang sangat aib dan merupakan dosa besar yang harus benar-benar dijauhi, baik oleh yang belum maupun yang sudah menikah. Pandangan ini diterima sebagai suatu norma yang berlaku di masyarakat, sehingga bila ada orang yang melanggarnya akan mendapat perlakuan yang seragam dari seluruh lapisan masyarakat di mana saja. Ia akan menerima sangsi sosial berupa penyingkiran dari pergaulan sosial, dimusuhi, tidakmendapatkan hak-haknya sebagai warga dan sebagainya. Akibatnya, ia akan teralienasi dari masyarakatnya, merasakan kehidupan yang sempit dan tersiksa,serta merasakan sebagai pihak yang ‘terhukum’ Hal ini akan melahirkan perasaan ‘jera’ yang efektif mengurangi frekuensi pengulangan.
Namun lihatlah kondisi masyarakatkita sekarang ini. Berzina dianggap sebagai salah satu ciri gaya hidup modern dan menutupi aibnya dengan dalih sebagai ’tuntutan zaman’. Kemudian pandangan ini dipopulerkan di tengah masyarakat, sehingga terjadi perubahan-perubahan norma sosial. Berbagai perilaku menyimpang terjadi di mana-mana. Dari mulai kejahatan politik sampai kejahatan moral. Akibatnya masyarakat merasa kesulitan untuk memilah dan membedakan mana perbuatan yang baik yang dapat membawa keamanan dan kebahagiaan hidup, dan mana perbuatan buruk yang dapat membawa kesengsaraan pada kehidupan. Akibatnya, bisa telah bisa kita rasakan: “kita akan ‘terus-menerus’ mengalami keterpurukan demi keterpurukan”.

Celakanya sampai saat ini belum terlihat upaya serius untuk keluar dari krisis yang telah mengepung bangsa ini. Lebih celaka lagi masih terlihat keengganan bangsa ini, termasuk dari kalangan pemimpinnya, untuk kembali ke akar budayanya, yaitu Islam yang dilukiskan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm sebagai satu-satunya jalan menuju pencapaian cita-cita kesejahteraan. Islam adalah satu-satunya jalan menuju masyarakat yang bersih dan berkeadilan. Mudah-mudahan segera hadir seorang pemimpin yang dapat melahirkan transformasi kepemimpinan sehingga memunculkan pemimpin-pemimpin yang bersih dan peduli; yang dapat mengarahkan kehidupan bangsa ini ke cita-cita luhurnya, hidup aman sentosa dan makmur di bawah naungan ridha Ilahi.

Ma’âsyiral Muslimîn Jamaah Idul Adha Rahimakumullâh …
Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd

Dengan sikap tawakkal, marilah kita berdoa kepada Allah, dengan satu harapan, semoga Allah selalu berkenan untuk memberikan maghfirah dan rahmatNya kepada kita semua,

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ،يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىإِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهُمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاجْعَل فِي قُلُوْبِهِم الإِيْمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوْفُوْا بِعَهْدِكَ الَّذِي عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ إِلهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ
 ا
للَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَاناالَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتنا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّشَرٍّ

اللّهُمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ 

اللّهُمَّ عذِّبِ الكَفَرَةَ الذين يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ويُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ويُقاتِلُونَ أوْلِيَاءَكََّ 

اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ والمشركين وَدَمِّرْ أعْدَاءَ الدِّينِ وَاجْعَلْ دَائِرَةَ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ يا ربَّ الْعَالَمِينَ

اللّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ إنَّكَ رَبُّنَا عَلَى كلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
اللّهُمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

رَبَّنَااغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَ تَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَ لِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَ الْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

و السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru UMM 2015/2016

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru 
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Informasi Umum

Untuk memberi gambaran yang jelas bagi para calon mahasiswa tentang Universitas Muhammadiyah Malang maka pada site ini telah disajikan beberapa informasi penting.  UMM mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi dan data yang benar, sesuai fakta dan dapat dipertanggungjawabkan.  Data dan informasi yang ditampilkan merupakan fakta yang sesungguhnya, tanpa rekayasa dan terjamin validitas dan keakurasiannya.

Sebelum memutuskan untuk memilih bergabung di UMM, sebaiknya calon mahasiswa membaca terlebih dahulu tentang hal-hal penting terkait dengan Universitas Muhammadiyah Malang.  Mulailah dari membaca sekilas tentang UMM dalam angka pada menu UMM Facts 2010, kemudian lanjutkan ke menu Tentang UMM, Studi di UMM dan Visit UMM.  Kemudian jelajahi dunia maya kami melalui menu-menu lain yang tentu saja sangat membantu untuk menentukan Program Studi yang akan dipilih.

UMM Facts 2010

Tentang UMM

Universitas Muhammadiyah Malang didirikan tahun 1964. Saat itu, UMM menempati Kampus I yang berlokasi di Jl. Bandung No. 1 Malang. Sejak tahun 1980-an, UMM mulai melakukan ekspansi untuk membangun kampus II di Jl. Bendungan Sutami 188A Sumbersari Malang. Kemudian mulai tahun 1991, UMM menempati kampus baru, yaitu Kampus III yang berlokasi di Jl. Raya Tlogomas No. 246 Tegalgondo Malang.

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hingga tahun 2010 ini sudah berumur 46 tahun.  Selama itu pula UMM mengabdikan diri untuk negeri dalam mencerdaskan anak bangsa. Mahasiswa UMM berasal dari seluruh penjuru negeri, bahkan dari manca Negara, seperti: Singapura, Thailand, Malaysia, Australia, Timor Leste, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Sudah banyak alumni yang dihasilkan dan sebagian besar berhasil meraih lapangan kerja sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.

Mahasiswa yang belajar di UMM dijamin kelangsungan akademiknya karena dididik oleh dosen yang mempunyai kualifikasi baik dan sebagian mempunyai reputasi Internasional serta didukung oleh fasilitas pembelajaran yang lengkap dengan sistem pendidikan yang baik.

Kehidupan Akademik UMM

Program akademik di Universitas Muhammadiyah Malang sudah tersistem dengan baik. Mahasiswa yang baru masuk sudah diberi penjelasan dan orientasi tentang kehidupan akademik di Universitas. Selama proses studi, mahasiswa akan diberi bimbingan secara intensif baik di dalam kelas maupun di luar kelas untuk membantu kelancaran studi mahasiswa.

Proses studi diawali dengan pendaftaran mahasiswa baru, registrasi, pemrograman mata kuliah, kegiatan kuliah dan praktikum, praktek kerja lapang, kuliah kerja nyata, penelitian, penyusunan tugas akhir atau skripsi, ujian skripsi, yudisium, dan diakhiri dengan wisuda.

Untuk mendukung layanan administrasi akademik, UMM telah menerapkan sistem administrasi berbasis IT. Dalam proses pembelajaran, setiap ruang kelas dilengkapi dengan multimedia serta kamera CCTV. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari sisi materi maupun intensitas kehadiran dosen dan mahasiswa di kelas.

Dengan ketersediaan SDM yang qualified, fasilitas yang lengkap serta sistem pendidikan modern, kami mengundang para lulusan SMTA di mana pun berada untuk bergabung menjadi anggota warga besar UMM.

Program Pendidikan

 Kontak UPT.PMB

UPT. Penerimaan Mahasiswa Baru:
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang - Jawa Timur 65144

Phone : 0341 463513
Fax. : 0341 460435

Call Center PMB : 0341-463513
SMS Center  :  085215219000 / 085755776373 / 087759888892

Brosur dan Info Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang 2015



Perkiraan Biaya dan SPP UMM 2015

Demikianlah info penerimaan mahasiswa baru universitas Muhammadiyah Malang tahun ajaran 2015/2016, semoga bermanfaat bagi calon mahasiswa yang membutuhkan untuk lebih jelasnya bisa cek langsung di www.pmb.umm.ac.id