DISUSUN OLEH:
Ø FIFIN PERMATASARI (20080720012)
Ø FITRIYAH (20080720014)
Ø IKA SOFIARIZQIANI (20080720023)
Ø SUNARSIH (20080720028)
Ø SITI NURJANNAH (20080720035)
Ø ASIH MARYATUN (20080720038)
Ø DYAH PRIMASIWI (20090720073)
š PENGARUH PENGGUNAAN HAND PHONE
PADA PERKEMBANGAN SOSIAL š
Ø LATAR BELAKANG MASALAH
Psikologi perkembangan adalah cabang dari disiplin psikologi yang memfokuskan studi pada perubahan – perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematiannya. Mempelajari psikologi perkembangan tidak hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya, melainkan juga berguna bagi diri kita sendiri.
Psikologi perkembangan sangat berguna bagi pengambil kebijaksanaan dalam merumuskan program – program bantuan bagi anak – anak dan remaja. Seiring dengan perkembangan masyarakat kontemporer yang ditandai oleh perubahan-perubahan yang sangat cepat dalam berbagai dimensi kehidupan individu, psikologi perkembangan semakin diperlukan oleh masyarakat.
Dewasa ini, kemajuan teknologi begitu cepat berkembang. Sesuatu yang dahulu terasa asing dan istimewa bagi sebagian masyarakat, kini hal tersebut telah menjadi sesuatu yang lumrah atau biasa. Salah satu contohnya adalah hand phone. Hand phone pada zaman dahulu adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh orang-orang kelas menengah ke atas, dan itu pun hanya orang-orang dewasa yang sudah berpenghasilan tetap. Sedangkan saat ini, hand phone telah menjamah masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak memandang usia, yaitu dari kalangan orang tua, remaja, bahkan anak-anak usia sekolah dasar sekali pun.
Fenomena di atas tentu berpengaruh terhadap perkembangan sosial seseorang, baik pengaruh positif atau negatif. Sehingga dalam makalah ini, kami mencoba membahas tentang pengaruh – pengaruh tersebut dan lebih spesific nya yaitu tentang pengaruh penggunaan hand phone pada perkembangan sosial. Semoga dalam makalah ini kami mampu menyajikan dengan baik dan dapat bermanfaat.
Ø PEMBAHASAN
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Para ahli psikologi juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyarakatnya. Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan juga menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi. Menurut teori Nagel, perkembangan merupakan perubahan fungsi sebagai akibat dari terjadinya perubahan struktur maupun bentuk organisasi dalam individu.
Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri pribadi yang khas itu. Dalam suatu periode perkembangan dapat dibedakan antara masa anak-anak, masa dewasa, masa tua. Masa remaja kurang jelas batasnya dengan masa anak-anak maupun dengan masa dewasa awal, meskipun ada ciri khas tersendiri pada masa remaja.
Pada era globlasisasi, perkembangan sosial yang berkaitan dengan interaksi antar manusia semakin mudah dan efisien. Hal ini dapat ditandai dengan banyaknya alat-alat komunikasi yang semakin canggih, salah satunya yaitu hand phone. Hand phone merupakan alat bantu individu dalam hubungan interaksinya dengan individu lain. Sudah menjadi suatu kebutuhan primer bagi banyak orang dalam hal komunikasinya dengan yang lain. Khususnya dengan para sahabat, kerabat, dan keluarganya di suatu tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Kesimpulannya bahwa penggunaan hand phone sangat berpengaruh pada perkembangan sosial, dan kami akan membahasnya dalam makalah ini menurut masa – masanya.
- PENGARUH BAGI ANAK-ANAK
Perkembangan sosial pada masa anak-anak ditandai dengan meluasnya lingkungan sosial. Anak–anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada orang-orang lain disamping anggota keluarga. Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman, ia mempunyai guru-guru yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam proses perubahan dirinya.
Penggunaan hand phone dalam perkembangan sosial masa anak-anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penggunaan hand phone di kalangan anak-anak sudah tidak menjadi pemandangan yang asing. Hand phone bagi anak-anak tidak lain hanyalah sekedar untuk permainan. Mereka menggunakan itu bukan untuk kebutuhan yang sifatnya primer, akan tetapi cenderung kepada suatu hal tambahan bagi mereka yang sekedar untuk “ngetrand” dan “bergaya”.
Dalam hubungannya dengan perkembangan sosial, kehidupan anak-anak akan lebih terpengaruh dengan lingkungannya dan individu lainnya secara langsung. Masa anak-anak adalah masa perkembangan yang harus selalu diawasi dan dipantau. Mereka akan lebih peka terhadap apa yang ada di depannya. Hal itu yang akan lebih mempengaruhinya. Bermain dengan temannya dalam satu kelas ataupun di tempat bermain akan lebih melatih dirinya dalam hubungan interaksi, emosi, dan perkembangan sosialnya dengan orang lain. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah menjadikan hand phone menjadi suatu kebutuhan penting. Mereka lebih berkomitmen pada keefisiensinya terhadap masalah waktu “lebih cepat, lebih baik” sedangkan pada masa anak-anak belum dapat berfikir sampai sejauh itu.
Penggunaan hand phone bagi anak, baik untuk game atau pun untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, berlebihan dan tidak ada pengontrolan dari orang tua, dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak, salah satu contohnya yaitu menjadikan anak malas belajar. Hal itu dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
Selain itu, pengaruh hand phone juga dapat merusak moral anak. Anak bisa menggunakan hand phone untuk membuka internet dan mengetahui hal-hal yang seharusnya belum masanya ia ketahui.
Seiring dengan perkembangan sosial, anak-anak juga mengalami perkembangan moral. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain (Santrock, 1995). Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral. Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain (dengan orang tua, saudara dan teman sebaya), anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
- PENGARUH BAGI REMAJA
Masa remaja disebut juga masa adolesensi yang berarti tumbuh ke arah dewasa. Masa remaja itu merupakan masa transisi, baik dari sudut biologis, psikologis, sosial maupun ekonomis. Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan gejolak dan keguncangan. Pada masa ini timbul minat kepada lawan jenisnya dan secara biologis alat kelaminnya produktif. Pada umur antara 13 - 14 tahun terjadilah perubahan fisiologis pada dirinya.
Perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan anak perempuan yang khas pada masa akhir anak-anak akan memperlihatkan tanda-tanda kesadaran akan perbedaan kelamin. Anak perempuan yang berumur 11 – 12 tahun bila bermain dengan anak laki-laki akan dipanggil tomboy. Sebaliknya anak laki-laki yang berumur 11 – 12 tahun bila bermain dengan anak wanita akan dipanggil sissay. Anak perempuan pada masa pra remaja akan lebih cepat menemukan anak laki-laki yang berkenaan dengan hatinya. Sedangkan anak laki-laki yang tadinya menganggap lawan jenis sebagai gangguan, sekarang menjadi suatu daya tarik yang cukup merisaukan bagi dirinya.
Pada masa ini sering kali orang tua merasa kesal atau tersinggung karena mengalami kegagalan dalam mengendalikan anak. Mula-mula orang tua bisa mentoleransi kegiatan kelompok anaknya, tetapi setelah anaknya tertarik kepada lawan jenis, ada sebagian orang tua yang menerima dan menolak. Sebenarnya hal ini merupakan pengalaman yang sangat wajar bagi anak-anak muda sebagai suatu persiapan untuk berpartisipasi setelah dewasa dalam menuju ikatan pernikahan.
Dalam hubungannya dengan keluarga, sering kali tingkah laku anak berlawanan dengan orang tuanya. Bagi orang tua, anak tersebut masih perlu diasuh, dilindungi, dan diawasi. Namun bagi remaja, ia menganggap bahwa dirinya sudah dewasa, mampu membuat keputusan sendiri dan ia memerlukan suatu kebebasan yang lebih agar dapat bergaul dengan semua orang dan diakui oleh masyarakat akan keberadaanya.
Dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat dengan adanya dua macam gerak, yaitu:
1) Memisahkan diri dari orang tua
2) Menuju ke arah teman-teman sebaya
Dua macam arah gerak ini tidak merupakan dua hal yang berurutan meskipun yang satu dapat terkait pada yang lain. Hal itu menyebabkan bahwa gerak pertama tanpa adanya gerak yang kedua dapat menyebabkan rasa kesepian. Dan kualitas hubungan dengan orang tua memegang peranan yang sangat penting (De Wuffel, 1986).
Masa remaja mengalami banyak masalah dalam penyesuaian dirinya dibandingkan dengan masa sebelumnya. Schneirla menyatakan bahwa perkembangan adalah perubahan progresif dalam organisasi pada organisme. Organisme dipandang sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidup. Dalam masa ini, remaja mengalami ketegangan batin akibat ingin lepas dari ketergantungan dan pengawasan dari orang lain atau pengekangan dari orang dewasa, karena remaja suka menonjolkan diri. Disinilah guru-guru dan keluarga harus berperan untuk membimbing para remaja ke arah yang benar.
Remaja dalam masa perkembangannya, selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan belum pernah ia ketahui. Hal ini di dukung dengan semakin meluasnya alat-alat elektronik atau pun alat-alat komunikasi. Hand phone sebagai salah satu media yang sangat berpengaruh bagi perkembangan remaja, baik secara sosial maupun kognitifnya. Hand phone menjadi perhatian bagi kalangan remaja yang dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya, kembali pada fungsi awal yaitu sebagai alat komunikasi. Namun dampak negatifnya pun juga tidak sedikit, yaitu antara lain:
1) Merusak moral
Saat ini hand phone sudah banyak yang terisi oleh gambar-gambar porno, atau pun video pergaulan seks diantara. Sehingga, anak-anak dan para remaja tidak hanya melihat, akan tetapi bisa berakibat fatal yaitu meniru adegan itu yang seharusnya belum pantas mereka lakukan.
2) Mempengaruhi prestasi belajar
Penggunaan hand phone yang tidak sesuai dapat membuat anak-anak dan para remaja khususnya bagi yang mengenyam pendidikan, malas untuk belajar dikarenakan lebih senang mengirim pesan singkat (sms) atau pun telfon dengan teman-temannya. Selain itu, remaja juga menggunakan hand phone untuk membuka face book dan hal-hal lain yang tidak bermanfaat sehingga memakan waktu yang banyak padahal seharusnya bisa mereka gunakan untuk meningkatkan belajarnya atau pun melakukan aktifitas yang bermanfaat.
3) Menambah pengeluaran dalam kebutuhan hidup
Penggunaan hand phone selalu membutuhkan biaya yang akhirnya menjadi pengeluaran yang terus menerus.
4) Mendorong untuk mengikuti “trand”
Tidak sedikit para pengguna hand phone yang hanya sekedar ingin mengikuti trand atau tuntutan model.
5) Menjadikan seseorang bersifat individualistik
Banyak didapati para pengguna hand phone baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua yang acuh tak acuh bahkan tidak saling menyapa ketika berada dengan orang lain dalam suatu tempat yang sama dikarenakan mereka asyik dengan hand phone nya masing-masing, baik untuk mengirim pesan singkat (sms) atau pun telefon. Hal ini dapat menjadikan seseorang bersifat individualistik dan tidak peduli dengan orang lain di sekitarnya.
- PENGARUH BAGI ORANG DEWASA DAN ORANG TUA
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa hand phone pada zaman sekarang ini bukan lagi alat komunikasi yang langka dan hanya dimiliki oleh sebagian orang saja, namun sudah menjadi alat komunikasi yang familier dan setiap orang bisa memilikinya bahkan usia anak-anak sekalipun.
Harga bukanlah menjadi suatu masalah bagi siapa saja yang ingin memilikinya. Kemudahan tehnologi yang terjangkau telah menambah fenomena di sekitar kita bagi semua kalangan, dari tukang becak sampai tukang sol sepatu pun mereka mempunyai alat komunikasi ini. Sedangkan jika dilihat dari segi keuangannya, mereka bukanlah tergolong orang yang kaya bahkan mereka tergolong orang yang kurang mampu secara ekonominya. Semua itu diusahakan demi menjaga komunikasi diantara keluarga, karib kerabat, dan teman mereka. Penggunaan hand phone tidak hanya meluas dikalangan dewasa dan orang tua, namun para remaja bahkan anak-anak sekalipun, mereka sudah canggih dalam mengoperasionalkan alat komunikasi ini. Suatu kemudahan dalam menjaga keharmonisan hubungan sosial yaitu dengan komunikasi, maka tidak ada salahnya jika mayoritas dunia telah menggunakan hand phone menjadi kebutuhan yang penting bagi kehidupan mereka.
Penggunaan hand phone seperti yang telah di jelaskan pengaruhnya bagi anak-anak dan remaja, juga berpengaruh bagi orang dewasa dan orang tua. Orang dewasa dan orang tua meskipun mereka dinilai sudah bisa berfikir dan bersikap dalam membedakan baik dan buruknya segala sesuatu, namun tidak menutup kemungkinan bahwa mereka pun bisa menyalahgunakan alat komunikasi ini. Sebagai contoh, bahwa tidak sedikit dari orang tua yang sudah mempunyai status pernikahan kemudian bisa berselingkuh yang berawal dari hand phone. Namun tidak sedikit juga orang yang menggunakan hand phone sesuai dengan kebutuhan untuk hal yang bermanfaat.
Dampak atau pengaruh positif dalam penggunaan hand phone yaitu:
1) Memudahkan komunikasi
Sebagai alat komunikasi, hand phone memberikan pengaruh yang besar dan penting bagi kehidupan seseorang dalam berbagai aspek kehidupan. Hand phone menjadi suatu alat yang memudahkan seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.
2) Memperluas wawasan
Hand phone dapat memberikan manfaat yang besar untuk menambah wawasan yang baru dengan adanya fasilitas internet dalam hand phone saat ini. Sebagai contoh untuk membrowsing informasi dalam internet, menambah pertemanan melalui face book.
3) Membuka lapangan kerja
Dengan adanya hand phone, dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat, seperti pendirian counter untuk penjualan pulsa, banyaknya perusahaan-perusahaan provider, dsb.
Ø KESIMPULAN
Seperti yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya hand phone dapat berpengaruh bagi perkembangan sosial masa anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Hand phone juga mempunyai dampak positif dan negatif.
Hand phone bagi anak-anak tidak lain hanyalah sekedar untuk permainan, dan cenderung hanya sekedar untuk “ngetrand” dan “bergaya”. Masa anak-anak adalah masa perkembangan yang harus selalu diawasi dan dipantau. Hal itu menjadi tugas bagi orang tuanya.
Hand phone sebagai salah satu media yang sangat berpengaruh bagi perkembangan remaja, baik secara sosial maupun kognitifnya. Remaja dalam masa perkembangannya, selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan belum pernah ia ketahui. Hal ini di dukung dengan semakin meluasnya alat-alat elektronik ataupun alat-alat komunikasi.
Orang dewasa dan orang tua meskipun mereka dinilai sudah bisa berfikir dan bersikap dalam membedakan baik dan buruknya segala sesuatu, namun tidak menutup kemungkinan bahwa mereka pun bisa menyalahgunakan penggunaan hand phone ini.
Penggunaan hand phone dalam perkembangan sosial masa anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pembahasan ini sesuai dengan teori Kurt Lewin yaitu Teori socio-cultural, yang mengatakan bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan sosial setempat. Selain itu, Anne Anastasi juga mengemukakan bahwa perkembangan terjadi karena kualitas interaksi secara timbal balik (reciprocal interaction) antara potensi yang ada dalam diri individu dengan lingkungannya. Hand phone merupakan alat untuk berinteraksi dengan orang lain.