Strategi Pemasaran Samudra Biru

DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN
Oleh: Muhammad Furqan Abdullah (20100720067)

Tugas manajemen pemasaran bukan  hanya terbatas bagaimana menjual produk perusahaan sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Namun lebih dari itu , yakni bagaimana menjual produk  perusahaan semaksimal mungkin dengan diiringi cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor jangka panjang yaitu dapat memuaskan  keinginan dan kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan. 

Dalam menunjang  hal tersebut di atas, memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan dan konsumen sangatlah diperlukan. Namun, bukanlah suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya, dikarenakan adanya faktor heteroginitas pada konsumen. Hal  ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda, kemampuan untuk membeli produk, domisili, jumlah (kwantitas) dan faktor lainnya. Di pihak yang lain, perusahaan mempunyai keterbatasan dalam kemampuan, sehingga tidak memungkinkan  untuk melayani kebutuhan semua  konsumen  dengan baik dan akurat.

Atas dasar keadaan demikian serta keinginan untuk dapat memberikan yang terbaik  pada pelanggan, maka perlu di antara konsumen yang berjumlah banyak dan beraneka ragm tersebut perlu dipilih sebagian untuk dijadikan untuk sebuah target pasar.

Dengan memilih sebagian di antara  konsumen untuk  diputuskan sebagai kelompok yang ingin dilayani  perusahaan dengan  sebaik-baiknya, diharapkan sumber daya perusahaan akan  dapat didayagunakan secara  maksimal. Sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektifitas kegiatan pemasaran. Yaitu memungkinkan dapat dilayaninya pelanggan dengan baik, peningkatan volume penjualan dan penghematan biaya perusahaan.

Untuk menentukan  konsumen yang akan dijadikan sebagai target pasar, maka pasar yang ada perlu dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan bahwa di setiap pasar, konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, untuk setiap kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan. 
Pada dasarnya segmentasi pasar dapat dilakukan atas, dasar:
a.      Faktor demografi,  seperti : umur,  kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama, pendidikan, tingkat penghasilan dan sebagainya.
b.      Faktor sosiologis, seperti : kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
c.       Faktor psikologis/psikografis, seperti : kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya.

Atas dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmen pasar tertentu yang akan dijadikan sebagai target  pasar perusahaan. Dengan melakukan segmentasi pasar, ada beberapa manfaat yang mungkin diraih perusahaan, antara lain:

1.        Perusahaan dapat membandingkan segmen pasar yang terbaik bagi perusahaan. yaitu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan serta segmen pasar yang sudah jenuh dan potensi saingan. 
2.        Perusahaan dapat menyesuaikan  kegiatan promosi dan  kegiatan pemasaran lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen pasar.
3.        Perusahaan dapat memperoleh masukan yang dapat digunakan untuk menyusun kebijaksanaan pemasaran.

Pada dasarnya segmen pasar  yang belum  dilayani atau belum  terlayani secara maksimal dan sesuai dengan karakteristik perusahaan merupakan pasar yang potensi untuk dimasuiki. Oleh karena itu perlu diambil tindakan-tindakan sebagai
berikut :
1.      Menyelidiki luas dan potensi setiap segmen pasar yang hendak dimasuki.
2.      Menyelidiki atribut yang diutamakan untuk setiap segmen pasar.
3.      Menyelidiki potensi setiap produk yang sarna di pasar.
4.      Menyelidiki segmen pasar mana yang mungkin untuk dilayani perusahaan.
5.      Meneliti karakteristik pasar yang dianggap potensial untuk dilayani berkaitan dengan aspek demografis, geografis dan psikografis.

Perlu diketahui bahwa kegiatan segmentasi pasar akan berhasil dengan baik, jika berlaku hal-hal sebagai berikut :
1.      Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen  mungkin diperoleh.
2.      Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih.
3.      Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan  program pemasaran pada segmen pasar yang dipilih.

Jika suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki suatu pasar, maka ada beberapa kemungkinan strategi yang bisa diterapkan, yaitu :
a.  Undifferentiated marketing
b.  Differentiated marketing
c.  Concentrated marketing

1. Undifferentiaited Marketing
Merupakan suatu strategi dengan cara memasarkan satu jenis produk untuk semua pembeli. Dalam strategi  ini yang dianggap penting  adalah kesamaan kebutuhan setiap pembeli bukan pada perbedaannya. Oleh karena itu kebijaksanaan pemasaran dirancang untuk penjualan massal. Sehingga seiring dengan  penjualanan. yang terus meningkat itu, maka biaya  pemasaran dan operasi akan menurun. Itu berarti pada dasarnya ditunjukkan pada  segmen pasar yang paling luas. Dan  jika perusahaan yang lain menggunakan cara yang sarna untuk menguasai pasar, maka akan terjadi persaingan yang sangat keras.

2. Differentiated Marketing
Suatu strategi dalam memasuki pasar dengan memilih pasar tertentu sebagai target dan berusaha untuk melayani kebutuhan pasar tersebut dengan sebaik mungkin. Dengan cara  ini  perusahaan  memungkinkan untuk mendisain program pemasaran secara lebih terarah. Sehingga dengan cara ini diharapkan penjualan akan meningkat dan posisi perusahaan di segmen yang dipilih semakin kokoh. Tentu cara ini juga mempunyai efek negatip yaitu semakin meningkatnya biaya.

3. Concentrated Marketing
Dengan cara ini perusahaan berusaha melayani pasar yang terkonsentrasi. Untuk itu dipilih satu segmen pasar yang akan dilayani kebutuhannya secara baik. Hal  ini mengingat terbatasnya kemampuan perusahaan. Sehingga dengan terkonsentrasinya sumber daya diharapkan pelaksanaan kegiatan pemasaran akan lebih terarah untuk menghasilkan volume yang terus berkembang.

Keberhasilan adalah merupakan idaman setiap orang, yang diharapkan menjadi kenyataan untuk setiap kegiatan-kegiatan  yang  dilaksanakannya. Seorang pimpinan puncak perusahaan pasti menginginkan agar nilai perusahaan  yang dipimpinnya yang diwujudkan deviden, nilai pasar  saham dan lain-lain terus bertambah. Seorang manajer pemasaran tentu  mendambakan agar volume penjualan, market share, kepuasan pelanggan terus meningkat, sebab pada dasarnya itulah tugas manajemen pemasaran.

Untuk mencapai keberhasilan, ada beberapa tugas pokok manajemen khususnya di bidang pemasaran, yaitu :
(1) Perencanaan pemasaran.
(2) Pengarahan pelaksanaan pemasaran.
(3) Pengawasan atau pengendalian pemasaran.

1. Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran merupakan pedoman dalam pelaksanaankegiatan pemasaran. Oleh karena itu tugas ini sangat penting, sebab kesalahan perencanaan hampir dapat dipastikan kegiataan pemasaran tidak akan mencapai kegiatan  yang diinginkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pemasaran, yaitu : Menetapkan  pembeli  yang dijadikan target, memprakirakan jumlah penjualan serta menyusun sebagai kombinasi  kebijakan pemasaran untuk mencapai target penjualan ditentukan. Dalam  menentukan target  pasar  tentu harus diperhatikan kekuatan kelemahan perusahaan.  Kemudian diperhatikan pula berbagai faktor internal maupun eksternal yang mungkin  akan mempengaruhi progam yang disusun.

Selanjutnya atas segmen pasar yang dipilih perlu ditetapkan taksiran penjualan untuk melayani pasar tersebut. Taksiran penjualan sangat penting artinya bagi perusahaan karena akan mempengaruhi keputusan di bidang lainnya misalnya bidang produksi atau  keuangan.  Untuk itu  perlu dilakukan penelitian pasar  untuk mengetahui tingkat permintaan dan posisi produk saingan . Sehingga atas dasar penelitian ini akan dapat ditetapkan tingkat penjualan perusahaan. Tingkat penjualan dapat pula ditetapkan atas dasar penjualan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga atas dasar pengalaman ini dapat diperkirakan tingkat penjualan perusahaan untuk tahun mendatang dengan  bantuan analisis statistik.

Jika perkiraan volume penjualan sudah ditetapkan maka langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah menentukan kombinasi strategi pemasaran untuk merealisasikan  target tersebut. Tentunya masih dibutuhkan  bermacam taktik atau kiat pemasaran untuk mewujudkan strategi menjadi  kenyataan. Yang dimaksud dengan strategi dan taktik adalah :

Strategi adalah merupakan cara  yang dipakai dalam pertempuran untuk memenangkan peperangan  .Sedangkan taktik merupakan teknik yang dipakai untuk melaksanakan strategi. Dalam istilah marketing, strategi berarti perencanaan dasar suatu aksi yang dipilih  untuk mencapai suatu sasaran (objective), sedangkan taktik merupakan cara dalam menjalankan rencana tersebut.

Beberapa variabel yang dapat  digunakan  untuk mempengaruhi tanggapan pembeli antara lain:
a.  Produk-produk yang ditawarkan
b.  Harga jual
c.  Penyaluran
d.  Promosi

A. Kebijakan Produk
Produk mempunyai arti yang  sangat  penting bagi perusahaan. Sebab, di samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran juga merupakan gambaran perusahaan di mata masyarakat konsumen. Jika produk yang ditawarkan dapat memuaskan  keinginan konsumen  merupakan gambaran keberhasilan, demikian sebaliknya. Tentunya produk di sini tidak hanya terbatas wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja yang dapat memuaskan keinginan konsumen.

B. Strategi Harga Jual
Keputusan tentang  harga jual mempunyai  implikasi yang cukup luas perusahaan maupun  konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal  ini terutama akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri.

Tujuan akan sangat mempengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan perusahaan .Adapun tujuan penetapan harga jual adalah :
1. Untuk Survival
Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat gencar , pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka yang diinginkan perusahaan adalah bagaimana untuk bertahan hidup Dalam kondisi untuk tetap eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan menetapkan harga jual sekedar dapat menutupi  tetap dan variabel saja.
 2. Penetrasi Pasar
Jika perusahaan ingin memperkuat  market share dari produk yang dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah. Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli  akan sangat peka  terhadap harga, biaya per unit akan  semakin kecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing.
 3. Maksimumkan Laba Dalam Jangka Pendek
Jika perusahaan menetapkan  untuk mendapatkan  keuntungan setinggi mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi. 
 4. Mendapatkan Uang Secepat Mungkin.
Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan menetapkan harga jual rendah dengan  maksud untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat. 
 5. Untuk Keunggulan Dalam Kualitas Produk
Suatu perusahaan  mungkin bertujuan agar kualitas produk yang dipasarkannya selalu yang terbaik. Untuk itu perlu di penelitian dan pembangan yang terus menerus.

Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual adalah  menentukan permintaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan untuk produk yang ditawarkan perusahaan dalam market share yang dikuasai pesaing. Di samping itu perlu pula diperhitungkan sifat eleminitas permintaan produk tersebut. Hal  ini untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga dengan tingkat permintaan.

Jika sudah diketahui  tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan, perlu pula ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan sebesar permintaan itu sebelum ditetapkan harga jual. Tentunya harga jual yang akan minimal harus dapat menutupi biaya yang dikorbankan.

Setelah ancar-ancar harga jual diketahui  dengan memperhatikan tujuan, besarnya permintaan dan biaya, maka  sebelum ditetapkan sebagai harga jual, terlebih dahulu memperhatikan tawaran harga dari pesaing. Sebab  bila harga yang ditetapkan dibawah harga pesaing kemungkinan besar akan memicu perang harga. Sebaliknya jika terlalu tinggi akan menyebabkan menurunya daya saing perusahaan.

Langkah berikutnya  dalam menetapkan  harga adalah memilih metode digunakan. Untuk itu ada beberapa metode yang akan digunakan, antara lain: Cost plus pricing, break event dan target profit pricing, penetapan harga atas dasar nilai, yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan nilai yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan harga pasar seharga kontrak.

Bila ditetapkan metode yang akan  digunakan, maka dapat ditentukan beberapa kemungkinan harga jual atas  dasar tujuan,  besarnya permintaan, dan pesaing. Tetapi sebelum ditetapkan sebagai harga jual akhir,  maka perlu diuji seberapa kemungkinan tersebut. Dalam pengujian tersebut diperhitungkan dampak psikologis  bagi konsumen, citra perusahaan serta dampaknya bagi pesaing dari penetapan harga jual tersebut. Kebijakan lain yang  perlu diperhatikan dalam strategi harga jual adalah modifikasi  harga. Dalam hal ini  perlu  dipertimbangkan apakah perlu perbedaaan harga untuk wilayah yang berbeda dan pembeli yang berbeda, dengan  harga dan kemungkinan memprakarsai kenaikan harga.

C. Kebijakan penyaluran
Keputusan  saluran akan mempengaruhi  dua  hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang  dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur  lain yang terdapat dalam  bauran pemasaran perusahaan. Misalnya  tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan  karakteristik produk  yang ditawarkan.

Ada beberapa alternatif yang mungkin  di pilih penjual dalam distribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
1.  Manufacturer → Konsumen
2.  Manufacturer → Pedagang eceran →Konsumen
3.  Manufacturer →Pedagang besar → Pedagang eceran →Konsumen
4.  Manufacturer →Agen →Pedagang besar→ Pedagang eceran→Konsumen

Perlu disadari bahwa  alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi akan menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaaran, informasi promosi. Untuk itu sebelum ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan ditetapkan  sasaran dan kendalanya, jenis perantara, jumlah  antara serta syarat, tanggung jawab dan hak setiap anggota  saluran perantara.  Penilaian terhadap  alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis, efektfitas dan pengendalian. Tiap alternatif saluran yang dipilih memenuhi kriteria  tersebut. Untuk itu perantara yang dipilih sebagai anggota saluran harus diseleksi, dimotifasi secara berkala dievaluasi kembali.

D. Kebijakan Promosi
Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa telah diprogram dikomunikasikan dengan tertara yang baik. mengkomunikasikan program perusahaan kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel, yaitu :
1.        Periklanan : Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2.        Personal selling: Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3.        Publisitas:  Pendorong  permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
4.        Promosi penjualan: Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.

Keputusan  tentang bauran promosi akan mencakup : Penyampaian pesan, penerimaan pesan dari media yang digunakan, tanggapan dan umpan balik serta gangguan.  Untuk itu sebelum keputusan bauran promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi khalayak yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan, menetapkan  sasaran promosi dan menyeleksi media yang digunakan. Selanjutnya pelaksanaan  promosi harus terkoordinasi, konsisten, tepat waktu dan dievaluasi.

2. Pelaksanaan Pemasaran
Strategi pemasaran yang disusun tentu akan di uji dalam pelaksanaan untuk mengetahui tepat atau tidak yang ditetapkan tersebut, Hal  ini akan tercermin dari tingkat penjualan, market share yang dikuasai dan dan biaya yang dikorbankan. Untuk mendukung  keberhasilan  pelaksanaan strategi  pemasaran yang di susun, maka dibutuhkan kesiapan organisasi perusahaan dan  pelaksanaannya. Dalam rangka itu perlu dibuat kerangka organisasi yang jelas, efisien dan memuaskan bagi personalianya. Selanjutnya personalia  organisasi  harus diseleksi dengan baik untuk mendapatkan tenaga yang benar-henar berkualitas, terampil dan mempunyai kemampuan.

3. Pengendalian Pemasaran
Strategi pemasaran yang dibuat tentu belum dapat  dipastikan menjadi kenyataan. Karena ada unsur  ketidak pastian dalam pelaksanaan, maka strategi yang di susun harus selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan dengan membandingkan realisasi dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil yang tidak sama, baik terlalu besar di atas target, merupakan  penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian. Oleh karena itu pengendalian pemasaran semata-mata dimaksudkan agar dapat diketahui kemajuan  peiaksanaan, hambatan yang  ditemui  oleh  faktor penunjang apa yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran. Di samping itu akan dengan cepat diketahui bila ada penyimpangan,  penyebabnya  untuk selanjutnya di buat tindakan perbaikan.