Identifikasi Ayat-ayat Al-Qur'an dan As-Sunnah yang Bernilai Filosofik Maupun Praktis


SEJARAH PENGANTAR PENDIDIKAN ISLAM

 DISUSUN OLEH :
PRASOJO DWI UTOMO


1. TENTANG WUDLU, MANDI DAN TAYAMUM
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.
(Q.S Al-Maa'idah : 6)

2. TENTANG PERINTAH PUASA
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka  berang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu padaa hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang  miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati   mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengeahuinya”.
(Q.S al-Baqarah : 183-184)

3. TENTANG KHAMAR, JUDI, BERKURBAN UNTUK BERHALA DAN MENGUNDI              NASIB
Artinga : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjiudi itu, dan menghalahi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah kewajiban rasul kami, hanyalah menyampaikan ( amanat Allah) dengan terang”.
(Q.S al-Ma’idah : 90-92)

4. TENTANG SHALAT JUM’AT  DAN MENANGGUHKAN KEGIATAN LAINNYA
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak suoaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang disisi Allah adalah lenbih baik dari pad permainan dan perniagaan”, dan Allah sebaik-baik pemberi Rezeki”.
(Q.S al-Jumu’ah : 9-11)


5. TENTANG MEMAKAN BUAH-BUAHAN DAN TENAK SERTA MENGELUARKAN    ZAKATNYA
Artinya : “Dan Dia-lah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung  dan yang tidak berjunjung, pohon kurma dan tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. Dan diantara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
(Q.S al- An’am : 141-142)


1. Sifat-sifat Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya di dalam Taurat dan Injil
Artinya : “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”.
(Q.S al-Fath : 29)
[1]. Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

2. Gunung akan hancur bila Allah menampakkan diri di atasnya
Artinya : “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau." Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu[2], dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman."
(Q.S al-A’raaf : 143)
[2]. Para mufassirin ada yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.
3. Sifat Kamal (sempurna-Nya Allah)
Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[3] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
(Q.S al-Baqarah : 255)
[3]. Kursi dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.

4. Allah memiliki kunci alam ghaib
Artinya : “(yaitu) mereka yang beriman[4] kepada yang ghaib[5], yang mendirikan shalat[6], dan menafkahkan sebahagian rezki[7] yang Kami anugerahkan kepada mereka”.
(Q.S al-Baqarah : 3)
[4]. Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[5]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.
[6]. Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[7]. Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.

5. Sifat Mukhalafah (berbeda dengan makhluk)
Artinya : “Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia." Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Qur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya[8]”.
(Q.S a l-An’aam : 91)
[8]. Perkataan biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya adalah sebagai sindiran kepada mereka, seakan-akan mereka dipandang sebagai kanak-kanak yang belum berakal.

6. Tentang Rasul-rasul dan kekuasaan Allah, keistimewaan dan perbedaan derajat rasul-rasul
Artinya : “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya[9] beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus[10]. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
(Q. S al-Baqarah : 253)
[9]. Yakni Nabi Muhammad s.a.w.
[10]. Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat Isa a.s. Menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.


3. AS-SUNNAH YANG BERNILAI PRAKSIS
1. Tentang Thaharah
Artinya : “Dari Mughiroh bin Syu’bah, bahwasanya Nabi saw. telah berwudlu dan beliau mengusap diubun-ubunnya, atas surban dan kedua sarung kaki”.
(H.R Muslim)
2. Tentang Perintah Berpuasa
Artinya : “Dari Ibnu Umar berkata : aku mendengar Rosulullah saw bersabda ; “apabila kalian melihat bulan maka berpuasalah, dan apabila kalian melihat bulan mak berbukalah. Tetapi jika  cuaca buruk (berawan) atas kalian maka kira-kirakanlah baginya”.
(H.R Muslim)
3. Tentang Khamar
Artinya : “Turunlah (ayat tentang) diharamkannya khamar pada hari diturunkan, sedangkan Khamar (ketika) itu terbuat dari lima (bahan) yaitu : dari anggur, kurma, gandum, syair dan jagung, dan khamar itu ialah apa yang bias menutup akal”.
(H.R Abu Daud)
4. Tentang Shalat Jum’at
Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya ia mendengar Rosulullah saw  bersabda ; kami adalah orang-orang kemudian yang mendahului pada hari kiamat. Akan tetapi mereka diberi kitab dari sebelum kita. Kemudian harimu ini yang telah dipardukan oleh allah telah diperselisihkan mereka. Orang-orang mengikuti kami didalamnya, orang yahudi  besok dan orang-orang nasrani besok lusa”.
(H.R Bukhori)
5. Tentang Anjuran Zakat
Arinya : “Dari Abu Ayyub r.a. bahwasanya ada seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi saw : ajarkanlah kepadaku tentang amal perbuatan yang dapat memasukkan aku ke surga, beliau bersabda : “sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan bersilaturrahmilah dengan sesama kerabat”.
(H.R Muslim) 

PRASOJO DWI UTOMO