Nama : Mamik Cahyaningsih
MIN : 20090720018
Kepribadian manusia
tidak bisa disamakan dengan kepribadian binatang/ perikebinatangan. Karena dari
berbagai segi, dua makhluk ciptaan Allah SWT ini memang berbeda, hanya satu
yang sama yaitu hak untuk hidup. Diantara perbedaan tersebut yaitu
1. “Akal”
Manusia
diciptakan dengan memiliki akal, bias membandingkan mana yang baik dan mana
yang buruk, yang benar dan yang salah, bisa berfikir, mengingat, menghafal,
menerjemah, menginterpretasikan, menyimpulkan, menggunakan konsep,
prinsip-prinsip dan prosedur untuk memecahkan masalah, membandingkan nilai,
metode dan standar dsb. Sedangkan binatang tidak memiliki akal yang mampu
berfikir dan menggunakannya sesempurna manusia. Tingkah lakunya yang menunjukkan
kebenaran atau kebaikan adalah sebuah kebiasaan dan karena terlatih untuk
melakukan hal-hal tersebut.
2. ‘’Hukum dan Adjusment”
Manusia diatur dan
memiliki hukum untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan kehidupan. Sedangkan
binatang tidak memiliki hukum. Tidak ada hukum untuk tidak saling bunuh
membunuh diantara binatang, seperti hukum rimba mana yang kuat dia yang
bertahan. Itulah kemampuan menyesuaikan diri pada binayang, sedangkan manusia perpaduaan
aspek phisik dan psikis dibarengi dengan kognisi (berfikif), afeksi (merasa)
dan konasi (nafsu) yang seimbang dan mampu melakukan adjustment (penyesuaian
diri). Dari sinilah kepribadian manusia akan tampak, dan ini menunjukkan sangat
jauh berbeda dengan binatang.
Dari kedua aspek tersebut, telah
tampak perbedaan antara perikemanusiaan dan perikebinatangan serta menunjukkan
bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baiknya.
Seperti dalam Al-qur’an surat At-tin ayat ke-4:
“Sesungguhnya, Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Dalam
surat An-Nahl ayat 68 yang artinya:
“Dan Tuhanmu
mengilhamkan kepada lebah”
Merupakan perintah Allah SWT kepada lebah yang
diterima sebagai insting untuk mengerjakan sesuatu, dan itu telah diatur oleh
Yang Maha Kuasa. Manusia memiliki akal untuk dapat berfikir, bertindak dan
berkehendak sesuai keinginan dan apa yang manusia rencanakan.
“Buatlah sarang di
pohon-pohon, kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”
Ilham dari Allah SWT ini menyuruh
lebah untuk membuat sarang di tempat yang telah di tunjukkan. Dari insting
binatang ini maka lebah membuat
sarangnya di pohon-pohon, kayu dan rumah-rumah atau bangunan yang dibuat oleh
manusia. Dan dari dulu sampai sekarang, sarang lebah masih tetap sama seperti
jarring yang biasa dilihat. Sedangkan manusia selalu memiliki inovasi untuk
membuat sesuatu yang berbeda. Inilah tanda kemahakuasaanNYA dan sebagai bukti
bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya.