Penyebab Pembaharuan Dalam Islam


INTERNAL:
è adanya ajaran yang mungkin untuk diperbaharui  karena bersifat terbuka terhadap penafsiran sesuai perkembangan zaman.

A. Ayat-ayat Al-Qur’an:
1. qath’iy dalalah (makna ayat pasti, tidak bisa ditafsirkan lagi)
2. zhanniy dalalah (makna ayat masih bisa ditafsir ulang, memungkinkan perbedaan pendapat).
Contoh-contoh:                           è Az Zumar:6, 3 Tahapan Janin/Fast Ultrasonic
1.     yadullah
= tangan Allah (tradisional)
= kekuasaan Allah (rasional)                                     è ayat kursi, galaksi
2.     Sunnatullah
= kebiasaan/adat (tradisional)
= hukum Allah yang tidak berubah (rasional)              è Bumi, Tata Surya  
3.     Ru’yah
= melihat dengan mata kepala (tradisional)
= ’melihat’ dengan otak/perhitungan/hisab (rasional)
èUfuk, Gunung, Satelit
4.     Ahli Kitab
= Kristen
= bukan Kristen. Kristen sama dengan musyrik

5.     Sistem pemerintahan
= teokratis demokratis (masa Nabi)
= republik demokratis (masa khalifah empat)
= monarki (masa dinasti Umayyah, Abbasiyah, dst.)
= republik demokratis (modern)
è Al-Qur’an dan Sunnah Nabi hanya jelaskan prinsip-prinsip pemerintahan (adil, musyawarah, amanat, dll.), tidak menunjuk bentuk pemerintahan tertentu.
B. Hadits Nabi:
Aku tinggalkan bagi kalian dua hal, jika kalian berpegang teguh padanya, sekali-kali kalian tidak akan sesat, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya. (Nasution & Azra, 1985: 1-16)

EKSTERNAL:
è perubahan besar dalam segala aspek kehidupan karena kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi

C. Kemajuan iptek masuk kembali ke Dunia Islam pada Periode Modern (pembukaan abad ke-19)
1. 12 Juni 1798 Napoleon Bonaparte tiba di Alexandria (Mesir)
= selain militer, ikut 500 sipil (a.l. 167 ilmuan)
= 22 Juli Mesir takluk.                                       (è Perancis vs Mesir)
2. Napoleon membentuk Institut d’Egypte, yang berisi:
a. perpustakaan besar (a.l. buku-buku agama dalam bahasa Eropa, Arab, Persia, Turki)
b. Orientalis yang mahir berbahasa Arab
c. Alat-alat ilmiah (teleskop, mikroskop), tradisi keilmuan
d. Ide-ide Revolusi Perancis,
+ sistem pemerintahan republik: kepala negara dipilih periodik, taat konstitusi, dan bisa dijatuhkan parlemen.
+ persamaan (egalite): rakyat sejajar dan berperan dalam pemerintahan
+ Faham Kebangsaan (nasionalisme)
(è kavling nusantara)
3. Aljabarti, guru besar Al-Azhar, setelah mengunjungi Institut d’Egypte, menulis:
Saya lihat disana benda benda dan percobaan-percobaan ganjil yang menghasilkan hal-hal yang besar untuk dapat ditangkap oleh akal seperti yang ada pada diri kita. (Nasution, 1975: 28-33)

è pembaharuan = penyesuaian faham keagamaan dengan perkembangan baru karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Bahan bacaan:
- Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

- Harun Nasution, & Azyumardi Azra, Perkembangan Modern dalam Islam, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985.