A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan
teknologi informasi memiliki dampak yang sangat besar dalam tiap lini kehidupan
kita sekarang ini, mulai dari pemerintahan, administrasi, ekonomi,
pendidikan dan lain-lain. Dalam pemerintahan kita kenal dengan e-gaverment,
sedang dalam bidang ekonomi melahirkan konsep dan model e-businiss,
e-commerce ataupun e-maketing. Begitupun istitusi/lembaga
pendidikan mulai memanfaatkan teknologi informasi tersebut yang
memunculkan istilah e-school, e-learning, online learning, atau web
based learning dan masih banyak istilah lainnya.
Belajar dengan memanfaatkan teknologi
informasi khusunya internet, diprediksi akan menjadi trend model
pendidikan abad 21 dengan
tanda bahwa seluruh masyarakat dibelahan negeri bumi ditarik dalam suatu
tatanan masyarakat yang mengglobal. Sebuah
isyarat dunia tanpa sekat, menembus batas-batas teritori, kita dapat
mempelajari budaya masyarakat lain tanpa harus pergi ke tempat mereka berada,
hanya tinggal klick atau memanfaatkan seach Angine maka informasi yang kita perlukan
benderet, terserah kita akan membaca dan belajar tentang apa saja, dunia berada
dijemari lentik kita. Pola dan proses edukasi akan mengalami perubahan yang
signifikan, itulah salah satu penawaran media internet kepada kita Kita akan
menjumpai sekolah, kampus tanpa dinding, bahkan tanpa ruang.
Bagi umat Islam, perlulah kita merumuskan kembali kebijakan
pendidikan agama yang telah
usang untuk keadaan sekarang, dengan menggali dan menafsirkan kembali filsafat
pendidikan Islam, dengan tidak bersikap acuh untuk mengakui kelebihan-kelebihan
idiologi pendidikan lain, yang difalsafahi demi kesadaran untuk menjadikan
manusia sebagai manusia nan utuh, dengan kata lain menjadikan manusia sebagai
“manusia yang sadar diri”. Namun
jangan menganggap bahwa “internet” tersebut sebagai penyelamat
ketertinggalan pendidikan kita,
ia hanya merupakan media (tools) yang bergantung kepada kita (manusia)
yang menggunakannya. Disinilah kita akan diuji apakah akan menjadi pemuja teknologi, atau menjadikannya sebagai
media (alternatif) dalam menyelesaikan masalah pemerataan pendidikan supaya lebih efektif dan efesien.
Dari berbagai alasan yang penulis paparkan di belakang, maka penulis sangat
tertarik untuk mengangkat tema pendidikan yang berkaitan dengan peran teknologi
informasi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Mengingat banyaknya pointer-pointer dalam pembahasan menyangkut media
pendidikan, khususnya media internet, maka penulis memutuskan untuk membatasinya
pada perihal:
- Internet sebagai media pendidikan dalam proses pembelajaran
- Pengembangan teknologi internet untuk proses pembelajaran yang efektif
dan efesien
- Optimalisasi teknologi internet untuk pemerataan pendidikan dalam kancah era informasi
Dari
pembatasan masalah di atas maka, perumusan masalah yang penulis pegang adalah:
- Apakah yang dimaksud dengan teknologi internet tersebut ?
- Bagaimana kapasitas media internet (web based learning) dalam proses
pendidikan ?
- Bagaimana pengaruh media internet kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran
- Prosedur apa saja yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam pemanfaatan internet ?
C.
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Adapun
manfaat
yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah:
1. Berguna
untuk bahan masukan/kontribusi dalam lingkup dunia pendidikan khsususnya menghadapi tantangan
globalisasi, menambah pengetahuan yang tidak hanya menjadi
sebuah wacana pengembangan media pendidikan, memperkaya metode dalam pembelajaran.
2. Menjadi
semacam warning dunia pendidikan untuk mendapatkan ruhnya kembali dalam
proses pembentukan manusia yang utuh dan menyeluruh.
3. Memberi
nilai tambah bagi penulis pribadi, para pakar pendidikan,
guru, para instruktur, dan yang lainnya, pada setiap jiwa yang peduli terhadap
kelangsungan dunia pendidikan di
sekitar kita.
D.
Landasan Teori
Pendidikan yang banyak
ditafsirkan sebagai suatu usaha yang terproses dalam mewujudkan manusia yang
manusiawi (memanusiakan manusia), pada dekade terakhir ini mendapat
tantangan besar akibat percepatan aliran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Visi dan misi pendidikan di
Indonesia yang dirumuskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dengan
jangka waktu 5 tahun sekali, selalu kehilangan orientasi dan “lepas kendali”
sehingga ruhnya entah kemana. Visi dan misi pendidikan tentu harus ada relevansinya dengan
tuntutan zaman yang mengitarinya. Karena
setiap orde mempengaruhi orientasi - kebijakan (policy) dalam pendidikan ,
entah itu secara teoritis atau dalam praktiknya. Adalah suatu pesan yang sangat agung dari
Nabi besar SAW, sebagaimana sabdanya :
عَلِّمُوْا اَوْلا دَ كمْ فَاِنَّــهُمْ مَخْلوقوْنَ غَيْرَ زَمَانِـكمْ
“Didiklah generasi (anak-cucu) kalian, sebab mereka (akan)
hidup pada suatu zaman yang berbeda dengan zamanmu”
Pendidikan merupakan
jembatan penolong dalam mengantarkan kita pada tatanan masyarakat pembelajar (learning
society) yang terus belajar dalam bahasa agama ‘belajar dari mulai ayunan (mahd)
sampai liang kubur (lahd) ’à (no
limit to study) menjadi acuan dasar untuk merefleksikan tugas mulia
pendidikan tersebut dalam
meningkatkan tarap hidup suatu bangsa.
Dengan menggandeng kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi
(telematika) diharapkan pendidikan tersebut
akan lebih baik serta fleksible, baik dalam sistem yang hendak dikembangkan,
materi yang dapat diakses siswa, proses intruksional dan pembelajaran yang akan
diterapkan, serta bagaimana mencari solusi alternatif bila ditemukan hambatan
dari siswa/mahasiswa, guru/dosen, atau penyelenggara pendidikan. Lebih jauh dari itu salah
satu faktor yang paling berperan dalam teknologi informasi adalah masalah
jaringan (net) dan media akses yang menjadi penghubung antar sumber
belajar dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut.
Media pendidikan dengan
masukan teknologi pendidikan dipandang
sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran, karena mampu
memiliki nilai tambah entah itu bersifat tangible ataupun intangible bergantung dari sudut mana kita
memandang proses dan hasil yang dibentuknya. Manfaat bagi siswa/mahasiswa (stake
holder) akan memperbarui pola
pikir bahwa belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah belaka, atau
tergantung kepada pihak guru yang selalu membombardir siswa dengan materi
pelajaran. Dengan model e-learning, web based learning, atau pendidikan jarak jauh online yang berbasiskan internet ini,
siswa (leaner) bisa mengakases informasi
(bahan ajar) dari server atau web dengan cara browsing, downloading, chating,
tele-conference, menjadi komunitas dari newsgroup dan aplikasi program lainnya. Sehingga ia bisa berkomunikasi dengan
siswa lain, guru atau sumber belajar lainnya yang tersebar pada tiap oase virtualilmu
pengetahuan baik secara syncrounus (real time) ataupun secara asyncrounus. Pada waktu itulah
terjadi pertukaran informasi bahan ajar. Belajar semacam ini akan
cenderung kepada learning based dari pada teaching based. Sungguh suatu inovasi dan
revolusi cara belajar.
Teknologi informasi khsususnya internet telah menjumpakan antara
pendidikan dan samudra ilmu
pengetahuan yang merupakan suatu kesempatan untuk memunculkan bakat dan potensi
para pendidik yang inovatif. Sosok
guru dalam era informasi yang bercirikan information
superhighway tentu memerlukan
kompetensi lain dari sosok guru yang kita kenal dewasa ini. Adalah sosok guru
yang mampu menjadi fasilitator yang mengantarkan, mengarahkan dan membimbing
peserta didik dalam mengembangkan analisis untuk mengolah informasi menjadi
ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan (wisdom) dalam meningkatkan kualitas
tarap hidupnya. Semua itu bukan saja merupakan tugas dan kewajiban guru saja,
namun menjadi kemestian bagi kita semua yang menginginkan generasi yang jauh
dari keterbelakangan.
E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan
Penelitian ini bersifat library reseach (kepustakaan) dengan cara menggali
sumber-sumber penting. Disini penulis membedakannya menjadi dua tipe, yaitusumber
primer berupa buku, dan sumber sekunder seperti; browsing, downloading,
edu-newsgroup, koran, majalah, atau artikel yang mempunyai relevansi dengan
pokok bahasan dan topik
yang akan disusun nantinya. Disamping itu akan pula menggunakan beberapa kamus
teknologi informatika sebagai sumber pembantu.
Dari semua data yang berhasil disusun, selanjutnya akan disaring dengan
analisis dengan menggunakan metode deskripsi
analisis. Metode deskripsi dipakai untuk memperoleh gamabaran tentang
pemahaman – pemanfaatan teknologi
internet dalam proses
pembelajaran. Sedangkan metode analisis diterapkan untuk menganalisa secara
kritis permasalahan tersebut.
Catatan: Bagi teman-teman yang ingin tugasnya diposting di blog ini, bisa kirim filenya ke email biep458@gmail.com dengan menyertakan Nama Lengkap dan Nomor Mahasiswa atau ketemu langsung dengan saudara Muhammad Furqan Ab (20100720067) di kampus tercinta, CP: 085235554237. Jazakumullah... (Indahnya Berbagi.......)